find anything

Ngewe di lingkungan remaja




Banyak remaja saat ini yang sudah mengenal dunia sex sebelum mereka menikah. Hal ini tercermin dari survey yang dilakukan oleh Pemerintah USA yang dirilis akhir bulan juni 2010 kemarin
Laporan ini yang mungkin menjelaskan mengapa rasio kehamilan pada remaja saat ini begitu meningkat. Banyak yang hamil getoh deh. Mereka sangat menyukai ngewe dengan pasangannya dengan tanpa memikirkan apa yang akan terjadi dikemudian hari. mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah hal ini. Yang pasti sih mereka gak mikir masa depan, ya gimana mau mikirin tentang kontrasepsi lah wong ngewe juga sembarangan, belom kawin kok udah ewean. hehehheh gak apa sih enak kali yak. Hamil deh lu

Dari survey itu terdapat beberapa pengecualian dalam survey terbaru oleh pihak sana, yaitu sekira 17% dari remaja perempuan yang melakukan hubungan ngewe mengatakan bahwa mereka menggunakan metode penanggalan. mereka menentukan kapan mereka akan ngewe agar tidak hamil. Nah ini baru pemuda pemudi pintar. Ngewe dengan mempertimbangkan masa depan. Good job bro!!!!. mereka menentukan waktu ngewe berdasarkan hari kesuburan untuk mencegah kehamilan. Pendapat ini berkisar 11% di tahun 2002. Tuh kan makin pinter aja mereka. Mari kita ngewe yang aman.
Mereka juga mungkin menggunakan cara lain untuk mengontrol kelahiran di saat yang sama. “Namun ada kekhawatiran karena metode penanggalan ini hanya bekerja sekitar 25%,” kata Joyce Abma, ilmuan sosial di National Center for Health Statistics, CDC.

Survei dilakukan berdasarkan wawancara tatap muka dengan 2.800 remaja berusia 15 hingga 19 tahun di rumah mereka pada 2006 hingga 2008. Penelitian ini menemukan bahwa 42% dari remaja yang tidak pernah menikah ini ternyata melakukan seks setidaknya satu kali dalam hidup mereka.

Dari remaja ini, 98% di antaranya menggunakan metode penanggalan dan penggunaan kondom untuk pilihan yang sering dipakai. Penemuan ini memiliki hasil yang hampir sama seperti survei 2002.

Peningkatan penggunaan metode penanggalan mungkin menjadi bagian dari penjelasan soal tren terbaru mengenai rasio kelahiran pada remaja. Rasio kelahiran ini telah menurun dari 1991 hingga 2005, dan meningkat kembali pada 2005 hingga 2007. Menurun kembali di 2008, sekitar 2%, menjadi 10% dari keseluruhan total kelahiran.

“Kita menyadari bahwa terjadi penurunan mengenai perhatian soal kelahiran anak ini. Dari laporan tersebut setidak bisa diketahui alasan mereka,” kata Bill Albert, juru bicara dari National Campaign to Prevent Teen Pregnancy.

Hasil penelitian ini juga memperlihatkan sekitar 64% dari remaja mengatakan ‘setuju’ bagi perempuan tidak menikah untuk memiliki anak, meningkat dari 50% pada 2002. Lebih dari 70% dari remaja setuju soal itu, meningkat dari 65%, meskipun tampaknya pandangan perempuan ini tidak meningkat secara tajam.

(gambar hanya ilustrasi saja)

Tidak ada komentar: